Joyner sendiri kemudian benar-benar menjadi bintang di Olimpiade 1988.
Dia merebut medali emas di nomor 100 meter dengan catatan waktu 10,54 detik, 200 meter (21,34 detik), dan estafet 4x100 meter (41,98).
Florence Griffith Joyner meninggal dunia pada 21 September 1998.
Pelari yang dulu dikenal atraktif dengan baju yang dipakainya serta kuku panjang berwarna-warni ini berpulang dalam tidur karena serangan epilepsi.
"Peninggalan Flo-Jo sangat kuat karena saya secara literal melihatnya di wajah atlet-atlet atletik sekarang," kata mantan pelari Olimpiade, Ato Boldon.
"Sebelumnya tidak ada orang yang berlomba dengan kuku warna-warni, kostum mencolok, dan riasan wajah serta rambut."
"Flo-Jo memutuskan bahwa itu adalah tanda tangannya. Atlet-atlet sekarang mendapatkan inspirasi dari Flo-Jo," pungkasnya seperti dikutip dari Womensrunning.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | womensrunning.com |
Komentar