Dia kalah angka split decision dari petinju Republik Dominika, Cesar Polanco, pada 15 Februari 1986.
Namun, berselang 5 bulan, Elly segera membalas kekalahan itu dengan ganti meng-KO Polanco di ronde ke-3.
Ellyas Pical menjadi juara dunia kelas terbang super IBF untuk kedua kalinya.
Sebuah lompatan besar kemudian coba dilakukan Elly pada 28 Februari 1987.
Dia menantang juara kelas terbang super WBA, Khaosai Galaxy.
Bertarung dengan gagah berani, Elly kalah TKO di ronde ke-14 dari figur yang sampai sekarang dianggap sebagai petinju terbaik Thailand pound for pound itu.
Kekalahan itu membuat Ellyas Pical kembali kehilangan sabuk juara.
Baca Juga: SEJARAH HARI INI - Ratu Tinju Dunia Claressa Shields Satukan 6 Sabuk Juara
Sabuk itu menjadi lowong dan direbut oleh petinju Korea Selatan, Chang Tae-il.
"Kembalikan sabuk itu kepada saya," ucap Elly yang kemudian dipertemukan dengan Chang pada pertarungan yang digelar pada 17 Oktober 1987 di Jakarta seperti dikutip dari Kompas.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Kompas |
Komentar