"Agak aneh ketika mendengar Komite Organisasi Olimpiade Spanyol menghubungi saya," kata Rebollo seperti dikutip dari El Pais.
"Pikir saya: 'Mengapa memakai atlet dengan disabilitas?'. Tetapi mereka membawa saya ke Barcelona untuk berlatih."
Pemilihan Rebollo memang tidak biasa karena jamaknya orang yang menyalakan kauldron Olimpiade adalah atlet terkenal dari negara tuan rumah atau mantan atlet dengan pencapaian signifikan.
Yang pasti, lesatan panah Antonio Rebollo yang menyalakan kauldron Olimpiade 1992 menjadi simbol perkembangan kehadiran Spanyol di dunia internasional.
Sekitar 17 tahun sebelum menjadi tuan rumah Olimpiade 1992, Spanyol baru keluar dari era kediktatoran Jenderal Francisco Franco selama 40 tahun.
Sampai sekarang aksi Rebollo menjadi salah satu momen penyalaan api Olimpiade yang paling spektakuler sepanjang sejarah.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Elpais.com |
Komentar