Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

4 Alasan Ryan Giggs Tak Layak Latih Man United

By Beri Bagja - Sabtu, 19 Maret 2016 | 21:03 WIB
Ryan Giggs (tengah) bersama Andy Cole (kiri) dan Paul Scholes dalam pertandingan Premier League 2015-2016 antara Manchester United menghadapi Newcastle United di Old Trafford, Manchester, Inggris, pada 22 Agustus 2015. (JULIAN FINNEY/GETTY IMAGES)

"Andai Giggs orang asing, situasi akan berbeda. Bayangkan kalau asisten Van Gaal ialah Andre Villas-Boas," kata Nicholson lagi.

Sang kolumnis mempertanyakan fungsi Giggs di tim. Apakah dia terlibat dalam pemilihan pemain dan taktik yang kerap dinilai kikuk oleh fans?

Ataukah dia ikut menentukan materi latihan tim yang terlalu berat hingga menjadi salah satu pemicu badai cedera? Apakah Giggs juga memberikan kata-kata inspirasi guna memotivasi tim?

Mungkin bukan kebetulan pula jika kemunduran United hampir tiga musim terakhir muncul berbarengan dengan keberadaan sang legenda sebagai asisten manajer di bawah dua bos berbeda!

Benarkah ini andil Giggs?

3. Penunjukan Giggs sebuah degradasi?


Ryan Giggs (kiri) berbincang serius dengan Sir Alex Ferguson dalam sebuah sesi latihan tim Manchester United di Carrington, Manchester, 4 Mei 2009.(ALEX LIVESEY/GETTY IMAGES)

Seburuk apa pun kinerja Van Gaal, dia tetap layak dihormati karena rentetan gelarnya di kompetisi terdahulu. Salah satunya trofi Liga Champions 1994-1995 bareng Ajax Amsterdam.

Jika menunjuk Giggs sebagai penggantinya, United disebut seperti menukar seorang juara LC dengan pelatih 'hijau'.

Saat rival-rival pesaing memperkuat diri dengan hadirnya manajer top, Setan Merah dikatakan seolah mengalami degradasi kalau mengangkat Giggs.

Pep Guardiola tiba di Man City dengan modal belasan gelar di lemari trofinya. Liverpool punya Juergen Klopp, sang pemegang dua titel Bundesliga plus predikat finalis Liga Champions 2012-2013.