Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

4 Alasan Ryan Giggs Tak Layak Latih Man United

By Beri Bagja - Sabtu, 19 Maret 2016 | 21:03 WIB
Ryan Giggs (tengah) bersama Andy Cole (kiri) dan Paul Scholes dalam pertandingan Premier League 2015-2016 antara Manchester United menghadapi Newcastle United di Old Trafford, Manchester, Inggris, pada 22 Agustus 2015. (JULIAN FINNEY/GETTY IMAGES)

Andai jadi mendarat di Chelsea, Antonio Conte membawa pengalaman menjuarai Serie A tiga musim beruntun bareng Juventus.

Bahkan klub sekelas Newcastle United memboyong Rafael Benitez, sang pemenang trofi LC 2004-2005.

Bisakah Giggs bertarung dengan sederet pelatih juara tersebut?

4. Tanpa pengalaman di kompetisi negara lain


Ryan Giggs menembak bola dalam pertandingan babak 16 besar Liga Champions kontra Real Madrid di Santiago Bernabeu, 13 Februari 2013.(JASPER JUINEN/GETTY IMAGES)

Sepanjang karier, Giggs mengabdi untuk satu klub: Manchester United. Masa baktinya terbentang sebagai pemain tim senior sejak 1990-2014 sampai kini menjadi asisten Van Gaal.

Hal itu positif karena membuktikan loyalitas yang sangat tinggi. Sisi negatifnya buat manajer ialah minim pengalaman mencicipi atau mengaplikasikan gaya berbeda untuk tim.

Karier Giggs dihabiskan untuk menyerap atmosfer Liga Inggris. Rekam jejak yang lebih bervariasi dari rival seangkatannya bisa jadi bahan pembanding.

Guardiola pernah bermain untuk klub Italia, Qatar, sampai Meksiko.

Zinedine Zidane memperkuat 4 tim di 3 negara berbeda: Prancis, Italia, dan Spanyol. Enrique juga berpengalaman melatih Roma.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P