Hingga transfer terlaksana ia mulai bergerak untuk benar-benar menjadi pemain yang diperhitungkan dunia.
Pertama kali bermain di liga paling dengan atmosfer terpanas di dunia, Son tidak dengan mudah beradaptasi.
Ia mendapatkan banyak kendala sebagai seorang pemain, dengan waktu bermain yang minim hingga keluarga Son memintanya untuk pindah klub.
"Dalam pikirannya, dia bertekad untuk bergerak tetapi pada akhirnya dia menerima bahwa dia harus tinggal dan berjuang untuk tempatnya," kata Pochettino pelatih Tottenham Hotspur.
Musim kedua di Inggris ia sukses besar, bahkan Son menjadi anggota penting dalam memainkan serangan Tottenham.
Ambisinya tak berhenti di situ saja ia mengatakan tentang mimpinya yang lebih besar.
"Dalam mimpi, Anda dapat melakukan apa yang Anda inginkan."
"Di Korea, mereka mengatakan bahwa Anda harus bermimpi lebih besar dari yang terbesar."
"Semua pemain sepak bola ingin memenangkan penghargaan seperti Ballon d'Or, dan itu adalah salah satu impian saya," ucap Son melalui Onefootball.
Hal itu membawanya pada perbandingan dengan Cristiano Ronaldo keduanya berbagi ambisi, posisi favorit mereka, dan mungkin fakta bahwa mereka populer di negaranya.
Editor | : | Nugyasa Laksamana |
Sumber | : | Intisari-online |
Komentar