Namun, Son mengatakan seorang anti-Ronaldo.
Sementara setiap tindakan Portugal dibuat dengan pandangan untuk membawa dia lebih dekat ke kemuliaan, Son justru melakukan yang sebaliknya.
Di bawah Pochettino ia telah belajar untuk membuat permainan yang bermanfaat bagi tim, menyeret lawan di sekitar dan membuka ruang bagi orang-orang seperti Harry Kane atau Dele Alli.
Ia bermain di garis depan bukan hanya sebagai pencetak gol namun membuat teman-temannya berbagi ruang dan gol.
Meski Son agak jauh dari Ballon d'Or itu, namun niat Son memiliki motivasi tak berujung untuk meningkat, dan Piala Dunia adalah panggung terbesar baginya.
Ia juga dikabarkan pada Agustus akan pergi ke Indonesia dan membela negaranya sebagai pemain Senior di ajang Asian Games 2018. (Afif Khoirul M)
Editor | : | Nugyasa Laksamana |
Sumber | : | Intisari-online |
Komentar