Usaha keras menempa fisik dan teknik rupanya bukan sekadar memenuhi tuntutan pelatih di klub, melainkan juga cara Dino berbakti kepada ayahnya. Mengapa demikian?
“Ayah saya sangat menginginkan salah satu anaknya bisa menjadi pesepak bola profesional. Dia punya impian menonton pertandingan saya di televisi, tetapi gagal terlaksana. Beliau tutup usia pada 2014 alias setahun sebelum saya bersinar di PS TNI,” tutur Dino.
Menanjak bersama PS TNI, Dino berharap suatu saat nanti bisa membela timnas Indonesia. Dia tak memungkiri hal ini adalah target jangka panjang yang butuh persiapan maksimal.
“Saya pribadi tak ingin terlalu ambisius. Berjalan apa adanya saja. Fokus saya saat ini lebih kepada target jangka pendek, yaitu membawa PS TNI ke papan tengah ISC,” kata Dino menutup pembicaraan.
[video]http://video.kompas.com/e/5207172494001_v1_pjuara[/video]
Editor | : | Weshley Hutagalung |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar