JUARA.NET - Mantan manajer, Livio Suppo, menyoroti dua keputusan keliru yang diambil Repsol Honda menyebabkan tim tersebut terpuruk di MotoGP 2021.
Pada akhir pekan ini, MotoGP 2021 memasuki seri balapan kedelapannya dalam tajuk MotoGP Jerman 2021 yang digelar di Sirkuit Sachsenring.
Namun, penampilan tim Repsol Honda bak tertutup kabut tebal selama MotoGP 2021.
Tujuh seri balapan MotoGP 2021 sudah berlangsung, Honda sampai saat ini masih berada di posisi ke-5 dalam klasemen konstruktor.
Pada saat ini, Honda berada di posisi dua terbawah dan terpaut poin cukup jauh dari sang rival, Yamaha, yang menempati posisi pertama.
Honda semakin dibuat babak belur dengan penampilan kedua pembalapnya yang sampai saat ini gagal menggondol finis podium pada MotoGP 2021.
Terpuruknya Honda di MotoGP 2021 tentu menarik perhatian dari mantan manajer tim Repsol Honda, Livio Suppo.
Menurut Livio Suppo, kondisi Honda di MotoGP 2021 harus diakui adalah sebuah kekalahan besar.
Honda harus mengakui banyak melakukan kesalahan di MotoGP 2021.
Baca Juga: MotoGP Jerman 2021 - Marc Marquez Beberkan Nestapa Tim Honda
Livio Suppo pun menyoroti dua keputusan fatal yang menjadi kesalahan terbesar untuk Honda.
Keputusan pertama adalah memercayai perkataan dokter dengan membiarkan Marc Marquez kembali membalap pada seri MotoGP Portugal 2021.
Sementara keputusan kedua adalah kehilangan Dani Pedrosa yang kini bergabung dengan Red Bull KTM Ajo.
"Saya pikir mereka membuat banyak kesalahan. Pertama memercayai dokter dan membiarkan Marc Marquez kembali terlalu cepat setelah menyelesaikan operasi pertama," kata Livio Suppo dikutip Juara.net dari Motosan.es.
"Sekarang mudah untuk mengatakan aman, tetapi saya selalu berpikir itu adalah hal yang gila."
"Tentu saja dokter yang memiliki tanggung jawab paling besar di sini karena dia satu-satunya yang mengatakan Marquez baik-baik saja."
"Namun, ini telah terjadi berulang kali pada saya bahwa seorang dokter mengatakan sesuatu yang tidak terlalu saya percayai kemudian saya lebih memilih untuk berkonsultasi dengan dokter lain."
Baca Juga: MotoGP Jerman 2021 - Semua Kompak, Marc Marquez Naik Podium di Sachsenring
"Tidak ada alasan untuk mengambil risiko sebesar itu dan ini adalah kesalahan besar," jelas Livio Suppo.
"Kesalahan terbesar lainnya adalah kehilangan Dani Pedrosa. Sudah terlihat di tahun 2017 dan terutama di 2018 bahwa dia mengalami kesulitan dengan motor itu. Kini menjadi sebuah tanda yang jelas bahwa evolusi berjalan terlalu jauh ke arah motor yang hanya bisa dikendalikan oleh Marc Marquez."
"Mesin yang lebih seimbang akan jauh lebih baik untuk Marc. Fakta bahwa bakatnya memungkinkan dia untuk selalu menjadi cepat adalah sesuatu hal yang harus dikelola."
"Tentu saja jika pengendara jenis seperti ini meminta sesuatu, Anda pasti akan memberikannya."
"Tetapi, di saat yang bersamaan, ada pembalap seperti Dani, yang telah memenangi setidaknya saatu balapan setiap musim. Gila jika tidak ikut memercayainya dan tidak mencoba cara yang dia tawarkan."
Memang harus diakui, Honda sekarang begitu bergantung pada kemampuan Marc Marquez untuk bisa mengendarai RC213V.
Sementara itu, kehadiran Dani Pedrosa bersama Red Bull KTM Ajo mulai membuahkan hasil dengan mampu tampil kompetitif di MotoGP 2021.
Baca Juga: Dapat Tawaran Menarik Jelang MotoGP Jerman 2021, Valentino Rossi Malah Bilang Begini
Meski dibuat babak belur di tahun ini, pada MotoGP Jerman 2021, Honda berharap tuah Marc Marquez yang dikenal sebagai penguasa Sirkuit Sachsenring akan muncul.
Marquez berhasil meraih 10 kemenangan di Sirkuit Sachsenring.
Sebanyak tujuh kali diraih di kelas MotoGP sedangankan sisanya saat The Baby Alien mentas di kelas 125cc pada 2010 dan Moto2 di tahun 2011 serta 2012.
Seri MotoGP Jerman 2021 pun menjadi peluang meraih poin krusial untuk Marc Marquez dan Honda agar bisa kembali bersaing di MotoGP 2021.
Jika kembali meraih hasil minor, maka Honda dan Marc Marquez harus mengakui kekalahannya di MotoGP 2021 lebih awal.
Baca Juga: MotoGP Jerman 2021 - Bukan Sirkuit Primadona, Tim Ducati Tetap Optimistis
Lihat postingan ini di Instagram
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Motosan.es |
Komentar