Klub-klub lantas menjadikan ajang ini untuk melihat potensi buruannya. Hanya, beberapa dari mereka belum menunjukkan performa seperti yang diharapkan.
"Jujur, Erick Weeks belum 'kelihatan' dalam pertandingan hari ini (kontra PSM). Saya ubah di babak kedua supaya lebih dekat ke Sergio (van Dijk), juga tidak menolong," ujar pelatih Persib, Djadjang Nurdjaman.
"Hari ini dia tidak menunjukkan sebagai pemain yang selama ini main bagus di tim lain. Bersama kami, dia belum 'kelihatan', mungkin butuh waktu," ucapnya lagi.
Stats Erick Weeks @persib 1st half
9 passes completed (90% acc.)
— Labbola (@labbola) February 6, 2017
2 tackles succeeded
3 possessions lost#PialaPresiden2017 @piala_presiden
Regulasi pemain muda
Faktor lain yang bisa menjadi penyebab penurunan produktivitas gol itu adalah kebijakan memainkan tiga pemain U-23 minimal selama 45 menit. Hal ini membuat tim tak bisa menurunkan komposisi terbaiknya sejak awal.
Lihat saja Arema FC. Mereka memang menang 2-0 atas Bhayangkara FC, Minggu (5/2/2017). Namun, dua gol yang tercipta dicetak oleh pemain senior yang masuk pada babak kedua, Esteban Vizcarra dan Dendi Santoso.
”Arema menurunkan beberapa pemain yang baru pertama kali bermain dihadapan suporter, seperti M Rafli, Nasir, dan Bagas Adi. Pada laga ini, mereka tidak menunjukkan permainan seperti saat latihan," ujar Aji Santoso, pelatih Arema, pengganti Milomir Seslija.
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | kompas.com, JUARA |
Komentar