Aturan pemain muda ini memang belum terlihat berdampak signifikan di Piala Presiden. Hanya, PSSI berharap kebijakan ini bisa merangsang klub-klub untuk memaksimalkan pemain binaan, ketimbang merekrut pemain asing.
Kebijakan ini juga didukung Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi. Menpora mengharapkan hal tersebut bisa berdampak signifikan pada persepakbolaan Indonesia pada masa mendatang.
"Ya, (kebijakan) itu (mungkin) hanya (solusi) instan. Namun, kita harus yakin bahwa regulasi yang dibuat PSSI di Piala Presiden, kemudian nanti di liga, bisa mengurangi jumlah pemain asing," katanya saat mengunjungi Aji Santoso International Football Academi (Asifa), Minggu (5/2/2017).
Pelatih @PerseruSerui, Yusak Sutanto
"Kami menyiapkan 10 pemain muda untuk menghadapi kompetisi mendatang.."#PialaPresiden2017— Piala Presiden 2017 (@piala_presiden) February 8, 2017
"Memberi peluang kepada pemain junior (untuk tampil). Itu pertanda bahwa ada kepercayaan yang luar biasa dari PSSI agar klub memanfaatkan sebesar-besarnya pemain muda," tutur Menpora.
Aji dan Hanafi pun menatap positif penggunaan pemain muda. Mereka berharap pada laga berikutnya, para pemain muda itu bisa tampil lebih baik.
"Menurut saya, adalah hal wajar kalau para pemain muda itu grogi pada laga pertama,” ujar Aji.
“Semua akan saya benahi, mulai dari penyerang hingga sektor pertahanan. Dengan begitu,saat lawan Persipura Jayapura nanti, semua akan terlihat lebih baik," tutur Hanafi.
Pertandingan matchday kedua Piala Presiden 2017 akan dimulai pada Kamis (9/2/2017). Persegres akan menantang Persipura Jayapura akan berlangsung setelah laga antara PSS Sleman dan Mitra Kukar/
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | kompas.com, JUARA |
Komentar